Minggu, 12 November 2017

Cara Membuat Korelasi Pearson dan Parsial menggunakan SPSS 16 dan Cara Baca Outputnya


Menuliskan variablenya terlebih dahulu, caranya adalah klik Variable View yang berada di pojok kiri bawah. Variable X1 adalah waktu, Variable X2 adalah Tenaga kerja, Variable Y adalah Hasil produksi.


Klik Data View yang berada di pojok kiri bawah. Masukkan data datanya ke masing-masing variable yang tadi telah dibuat


Cara mengetahui hubungan korelasi pearson antara waktu (X1) dan Tenaga kerja (X2) terhadap hasil produksi, maka kita klik Analyze. Pilih atau klik Bivariate diantara tiga pilihan tesebut. Berikut adalah gambarnya.

Langkah selanjutnya adalah akan muncul kotak bivariate correlations. Pindahkan waktu, tenaga kerja dan hasil produksi pada kotak variables. Pilih pearson,two-tailed dan flag significant correlations. Berikut adalah gambarnya.

Semua sudah di pindahkan setelah itu klik Ok, maka akan muncul ouput koefisien korelasi pearson. Berikut hasil outputnya.

                 
Langkah berikutnya untuk mengetahui hubungan korelasi parsial antara hasil produksi (Y) dan tenaga kerja (X2) terhadap waktu (X1). Klik Analyze, lalu klik Partial dari ketiga pilihan tersebut. Berikut adalah gambarnya.


Pindahkan waktu (X1) dan Hasil produksi (Y) ke dalam variables. Tenaga kerja kedalam controlling for. Pilih two-tailed dan display actual significance level. Berikut adalah gambarnya.


Pada kotak dialog Partial correlation sebelum melanjutkan klik atau pilih terlebih dahulu Options. Pilih Zero-order correlations pada statistics dan Exclude cases listwise pada Missing Values, selanjutnya klik continue. Berikut adalah gambarnya.

Langkah terakhir adalah dengan klik ok maka akan didapatkan hasil output koefisien korelasi parsial antara hasil produksi (Y) dan tenaga kerja (X2) terhadap waktu (X1). Berikut output koefisien korelasi parsial.


Cara Baca Outputnya :
Pearson Correlation yang merupakan R ( korelasi) yang menjadi tolak ukur hubungan antar variable, semakin besar nilai pearson correlation maka semakin besar hubungan yang terjadi. Output terlihat antara waktu dan hasil produksi menghasilkan angka 0,720. Angka tersebut menunjukan kuatnya korelasi antara waktu dan hasil produksi karena nilai r diatas 0,5,sedangkan tanda (*) menunjukan bahwa semakin tinggi tenaga kerja, maka akan semakin tinggi juga waktunya dan begitu sebaliknya. Berikut untuk korelasi antara tenaga kerja dan hasil produksi yang menghasilkan angka 0,470. Angka tersebut berarti kedua variable mempunyai korelasi yang sedang karena dibawah 0,5, sedangkan untuk korelasi tenaga kerja dan hasil produksi menghasilkan angka 0,148 yang berarti kedua variable mempunyai korelasi yang sangat lemah karena dibawah 0,5. Baris N merupakan jumlah sampel yang diolah,disini sampel yang digunakan sebanyak 30 data. Berdasarkan tanda (*) yang diberikan SPSS signifikan tidaknya korelasi dua variable dapat juga dilihat dari adanya tandaa (*) pada pasangan data yang dikorelasikan pada proses perhitungan diatas. Dari pasangan diatas pasangan waktu dengan tenaga kerja dan hasil produksi dengan waktu yang diberi tanda (*). Ini berarti pasangan tersebut mempunyai hubungan yang signifikan, sedangkan pasangan yang lainnya ada hubungan tetapi hubungan yang tidak signifikan. Output diatas juga diketahui antara hasil produksi dan waktu nilai signifikansi 0,000 < 0,005 berarti terdapat korelasi yang signifikan, sedangkan untuk hasil produksi dengan tenaga kerja, tenaga kerja dengan waktu 0,009, 0,436 > 0,005 berarti belum adanya korelasi yang signifikan.
            Output kedua yaitu hasil menggunakan korelasi parsial, pada Output terlihat antara waktu dengan hasil produksi menghasilkan angka 0,720. Angka tersebut menunjukan kuatnya korelasi antara waktu dengan hasil produksi pada control variable none. Korelasi antara tenaga kerja dengan hasil produksi yang menghasilkan angka 0,470. Angka tersebut berarti kedua variable mempunyai korelasi yang sedang karena dibawah 0,5. Korelasi antara waktu dan hasil produksi terhadap tenaga kerja yang menghasilkan angka 0,746 pada control variable tenaga kerja. Angka tersebut berarti adanya korelasi yang kuat antara waktu dengan hasil produksi terhadap tenaga kerja karena diatas 0,5. Korelasi antara hasil produksi dengan hasil produksi yang menghasilkan angka 1,000. Angka tersebut berarti kedua variable mempunyai korelasi yang sangat kuat karena diatas 0,5.  Output diatas juga diketahui untuk nilai significance antara hasil produksi dengan waktu dan hasil produksi dan waktu terhadap tenaga kerja adalah 0,000, 0,000 < 0,005 yang berarti adanya hubungan antara variable tersebut dengan control yang signifikan, sedangkan untuk hasil produksi dengan tenaga kerja dan tenaga kerja dengan waktu diketahui 0,009, 0,436 > 0,005 berarti hubungan antara variable tersebut tidak signifikan. Output diatas juga diketahui terdapat df atau degree of freedom (derajat bebas) untuk hasil produksi dengan waktu, waktu dengan tenaga kerja dan tenaga kerja dengan hasil produksi adalah 28 itu dikarenakan taraf signifikansi 2 sisi, untuk rumus (df = 30-2), sedangkan untuk waktu dan hasil produksi terhadap tenaga kerja df=27 dikarenakan menggunakan 3 sisi. Output juga menunjukan a. Cells contain zero-order (pearson) correlations yang berarti korelasi order nol atau tidak ada hubungan antara kedua variable tersebut.

Sumber : Dedi Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar