Toleransi
dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi
berarti tenggang rasa. Secara istilah,toleransi adalah sikap
menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia. Allah Swt.
menciptakan manusia berbeda satu sama lain.
Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif.
Sebaliknya, perbedaan bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif.
Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif.
Sebaliknya, perbedaan bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif.
Sebagai
ilustrasi, Jika kita memperhatikan salah satu unsur bangunan,misalnya tembok,
maka tembok itu terdiri dari beberapa bagian: batubata, besi, semen, dan pasir.
Jika masing-masing bagian itu berdiri sendiri tanpa ada persatuan dan
keterkaitan maka tidak akan mempunyai
kekuatan. Setelah bagian-bagian itu dipersatukan, dicampur dengan air,dan disusun rapi, maka ia menjadi satu bangunan yang kokoh. Ini semua menggambarkan bahwa perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu dan bekerja sama. Oleh karena itu Islam mengajarkan untuk menghargai dan menghormati perbedaan.
kekuatan. Setelah bagian-bagian itu dipersatukan, dicampur dengan air,dan disusun rapi, maka ia menjadi satu bangunan yang kokoh. Ini semua menggambarkan bahwa perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu dan bekerja sama. Oleh karena itu Islam mengajarkan untuk menghargai dan menghormati perbedaan.
- Toleransi dalam Islam mencakup dua hal yaitu;
- toleransi antar sesama muslim dan
- toleransi kepada nonmuslim.
Toleransi
antarsesama muslim berarti menghargai dan menghormati perbedaan pendapat yang ada dalam ajaran agama Islam. Misalnya,perbedaan pendapat mengenai jumlah
rakaat salat tarawih.
Perbedaan-perbedaan
dalam tubuh agama Islam masih bisa ditoleransi apabila terjadi dalam masalah
furu’iyah (cabang), seperti jumlah rakaat tarawih, doa qunut, dan lain-lain. Namun,
kita tidak boleh toleransi dalam masalah ushul (pokok) dalam Islam, misalnya
kitab suci al-Qur’ān, kiblat, dan Nabi. Ada orang mengaku Islam tetapi kiblat
salatnya bukan di Ka’bah, kitab sucinya bukan al-Qur’ān, nabinya bukan Muhammad
saw.
Maka kita harus menolak keras pendapat seperti ini, namun tidak boleh berbuat anarkis atau menghakimi sendiri dengan tindakan kekerasan.
Maka kita harus menolak keras pendapat seperti ini, namun tidak boleh berbuat anarkis atau menghakimi sendiri dengan tindakan kekerasan.
Adapun
yang dimaksud toleransi kepada nonmuslim yaitu menghargai dan
menghormati pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai agama dan keyakinannya
masing-masing.
- Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Toleransi
merupakan salah satu akhlak mulia (akhlakul karimah) yang harus dimiliki setiap
muslim. Dengan menjunjung tinggi sikap menghargai perbedaan ini maka kehidupan
masyarakat akan damai dan sejahtera. Oleh karena itu kita harus menerapkan
toleransi dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari toleransi dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut :
- Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
- Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
- Tidak menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
- Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
- Memberikan kesempatan untuk melaksana-kan ibadah bagi nonmuslim.
- Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengadakan silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
- Menolong tetangga beda agama yang sedang kesusahan.
Lebih
dari itu sikap toleransi kepada sesama muslim harus lebih diperkokoh.Hal ini
pernah dicontohkan Rasulullah saw dan umat Islam ketika berada di Madinah.Hubungan
persaudaraan antara Muhajirin (kaum muslimin dari Mekah) dan Ansar (kaum muslimin
Madinah) terjalin sangat erat. Kehidupan kedua golongan itu setiap hari
diliputi oleh suasana saling pengertian, saling membantu dan saling bekerja
sama. Apabila seorang dari Ansar memiliki rumah, maka rumah itu digunakan
bersama dengan Muhajirin. Jika Muhajirin memiliki makanan dan minuman, maka makanan
dan minuman itu dibagi dengan Ansar. Dengan persaudaraan dan toleransi yang
tinggi seperti ini maka umat Islam waktu itu mempunyai ikatan yang kokoh.
Rasulullah saw. mengibaratkan umat Islam sebagai satu tubuh. Jika ada bagian
tubuh yang sakit maka anggota tubuh lain juga ikut merasakan sakit. Demikian
pula dengan umat Islam, jika ada salah
seorang anggota masyarakat muslim mengalami kesulitan maka warga yang lain hendaklah membantunya. Kepada umat agama lain, Islam juga mengajarkan untuk toleransi. Dalam
Islam tidak ada ajaran supaya membenci atau memusuhi umat agama lain.
Islam mengajarkan umatnya untuk hidup berdampingan dalam suasana damai, rukun, dan saling. Rasulullah saw. dan umat Islam sudah mencontohkan toleransi antarumat beragama pada waktu berada di Madinah. Umat Islam, Nasrani, dan Yahudi diberi kebebasan dan dijamin hak-haknya untuk melaksanakan ibadahnya masing-masing.
seorang anggota masyarakat muslim mengalami kesulitan maka warga yang lain hendaklah membantunya. Kepada umat agama lain, Islam juga mengajarkan untuk toleransi. Dalam
Islam tidak ada ajaran supaya membenci atau memusuhi umat agama lain.
Islam mengajarkan umatnya untuk hidup berdampingan dalam suasana damai, rukun, dan saling. Rasulullah saw. dan umat Islam sudah mencontohkan toleransi antarumat beragama pada waktu berada di Madinah. Umat Islam, Nasrani, dan Yahudi diberi kebebasan dan dijamin hak-haknya untuk melaksanakan ibadahnya masing-masing.
Indonesia
telah merdeka sejak 76 tahun yang lalu. Tepat pada tanggal 17 agustus 1945
indonesia memproklamasikan Pidato Kemerdakaan Negara Indonesia, yang dibaca
oleh Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Sejak itulah
bangsa indonesia merdeka dengan dasar negara pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Indonesia yang berarti berbeda beda tetapi
tetap satu. Selain itu indonesia juga merupakan negara kepulauan, indonesia
memiliki sekitar 17.506 pulau. Pulau-pulau ini terdiri dari lima pulau besar
yaitu Sumatera, Jawa, Papua, Sulawesi dan Kalimantan.
Semboyan
dari Bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, sangatlah sesuai dengan keadaan
Bangsa Indonesia yang terdiri dari ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan. Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa, dan 6
agama yang telah di akui oleh bangsa yaitu Islam, Hindu, Budha, Kristen,
Katolik dan Kong Hu Cu. Selain itu indonesia memiliki banyak etnis seperti
Melayu, China, Arab dan lain sebagiannya. Dari sekian perbedaan yang ada,
dengan adanya pancasila sebagai dasar negara diharapkan dapat menopang dan
menumbuhkan rasa toleransi terhadap kehidupan bangsa indonesia.
Toleransi sangat berpengaruh dalam kehidupan
bangsa indonesia. Kita tidak boleh lupa akan sejarah kita ketika dahulu pada
saat zaman penjajahan, semua rakyat bersatu berasal ras, suku dan agama yang
berbeda dengan tujuan dan semangat yang sama untuk memerdekaan bangsa dan
negara indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan inilah menumbuhkan
rasa toleransi sehingga menjadi pendorong kemerdekaan negara indonesia. Jadi
dengan adanya toleransi dapat menjadikan keadaan negara yang damai tanpa ada
permasalahan ras, suku dan budaya maupun antar golongan agama.
Akan
tetapi, pada saat ini keadaan toleransi dalam kebhinekaan menjadi buruk sekali
dan sedikit demi sedikit seperti menghilang dari kehidupan bangsa. Hal ini
sangat berdampak buruk terhadap kehidupan bangsa, hilangnya toleransi juga
dapat menghacurkan kesatuan dan persatuan bangsa indonesia. faktor
menghilangnya toleransi dan semangat persatuan dalam kehidupan bangsa, yaitu
sedikitnya masyarakat yang memahami arti penting toleransi dalam kehidupan
bangsa, dan selain itu juga banyak masyarakat yang kurang memahami pancasila
sebagai pedoman hidup bangsa.
Intoleransi terjadi juga karena banyak
masyarakat mudah terpengaruh akan informasi informasi hoax dari orang ke orang.
Banyak berita hoax yang yang dilebih lebihkan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab di media sosial. Contohnya pada tahun 2016 kemarin, media sosial
dihebohkan dengan adanya berita tentang negara indonesia mendatangkan tenaga asing
yang berasal dari China secara besar-besaran. Jumlah yang disebutkan tidak
tanggung- tanggung, yakni 10 juta orang tenaga kerja asing, ada juga yang
menghembus kabar mencapai 20 juta orang.
Berita
ini sangat menghebohkan masyarakat indonesia terutama pengguna sosial media,
titik permasalahannya yang menjadi pertanyaan masyarakat yaitu angka
pengangguran yang masih tinggi di indonesia tapi mengapa tenaga kerja asing
dari China malah di datangkan. Berita hoax ini terbukti mempengaruhi banyak
masyarakat dan langsung mendapatkan respon dari Presiden Joko widodo. Bapak
Presiden membantah adanya isu yang meresahkan masyarakat ini.
Menurutnya,
jumlah tenaga kerja asing (TKA) dari China ada sekitar 21.000. jumlah ini
disenut jauh lebih kecil dibandingkan dengan tenaga kerja indonesia (TKI) di
Hongkong mencapai 153.000 orang. Presiden juga menilai isu yang beredar tentang
TKA yang bekerja di indonesia tidak logis sebab upah bekerja di indonesia masih
relatif lebih kecil dibandingkan di china yang bisa diupah hingga diatas 5
juta.
Kejadian tersebut sangatlah berpengaruh
terhadap toleransi antar etnis, dengan tersebarnya berita hoax tersebut sedikit
banyak masyarakat pasti terpengaruh oleh berita hoax tersebut dan memendam
kebencian kepada orang orang china, yang berindikasi dapat mediskriminasi etnis
china yang berada di indonesia sejak dulu. Selain itu Indonesia ternyata
memiliki banyak permasalahan yang berkaitan dengan agama, yang mana pelanggaran
akan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Salah
satu contohnya adalah kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahja purnama
(Ahok) yang berawal dari pidato Ahok di Kepulauan Seribu dalam menafsirkan QS:
Al-Maidah 51, entah sengaja atau pun tidak hal itu dianggap oleh banyak
kalangan sebagai suatu penistaan agama, khususnya penistaan terhadap agama
Islam. Kasus penistaan ini mendapatkan respon keras dari ormas ormas islam yang
berupa aksi aksi bela islam yang berkelanjutan di jakarta .
Namun
respon keras ini seharusnya tidak perlu terjadi karena telah ada proses hukum
yang telah menangani kasus penistaan agama ini, sehingga tidak berindikasi
menaburkan kebencian dan berindikasi merusak toleransi antar umat beragama di
Indonesia yang sudah di bangun sejak proklamasi Kemerdekaan. Seharusnya kita
sebagai umat beragama harus berperilaku intelektual dan berpikir cerdas dalam
kebhinekaan guna untuk menjaga kelangsungan hidup toleransi dalam bangsa
ini.
Dalam
kutipan ahmad wahib ia mengemukakan, “toleransi beragama karenanya berarti
menghormati manusia dan keseluruhan adanya, memandang kehidupan rohani orang
lain sebagai hak pribadinya yang tidak dapat di ganggu gugat atau dikendalikan
dari luar”. Ahmad Wahib. Selain itu ahmad wahib juga mengemukakan “ ketajaman
kritik kita terhadap umat berhubung dengan general attitude-nya, jangan
sampai menjerumuskan kita pada sikap apriori salah dalam mengahadapi suatu
masalah, sebagaimana kita menjauhkan diri dari sikap apriori membenarkan
mereka. Kita juga harus benar benar menjauhkan diri dari nilai ganda, nilai
ganda yang memihak umat islam atau nilai ganda yang memihak bukan islam”
(pergolakan pemikiran islam, 28).
Pendapat tentang toleransi dalam kehidupan
bangsa indonesia juga di kemukakan oleh K. H Abdurrahman wahid yaitu Rukun
Berdampingan “ bukankah demikian menjadi jelas bagi kita bahwa
menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah tanda kelemahan, melainkan
menunjukkan kekuatan” dan “ tidak penting apa pun agamamu atau sukumu. Kalau
kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah
menanyakan apa agamamu”.
Dari
kata kata yang di sampai kan gusdur dapat di ambil kesimpulan bahwa persatuan
dalam kebhinekaan sangat diperlukan untuk kedamaian dalam hubungan masyarakat.
Selain itu Ir. Soekarno juga mengungkapkan bahwa Indonesia milik semua, “Kita
mendirikan negara indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat
semua! Bukan kristen untuk indonesia, bukan juga golongan Islam untuk
indonesia. Bukan Van Eck untuk Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya untuk
indonesia. Tetapi Indoensia untuk semua!!!” dalam kata kata Ir. Soekarno
tersebut sangat jelas bahwa dia sangat mengutamakan persatuan dalam bangsa ini.
Persatuan merupakan unsur yang paling utama
agar tidak terjadi perpecahan dalam bangsa. Kebhinekaan di indonesia sangat
memerlukan toleransi agar tercipta kedamaian dalam kehidupan masyarakat, dan
Intoleransi yang terjadi di indonesia seharusnya tidak perlu terjadi karena
dapat menimbulkan perpecahan dalam kehidupan masyarakat.
Dengan
adanya pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat di harapakan dapat
menciptakan persatuan dalam kebhinekaan. Kita sebagai warga negara wajib
menjaga keberadaan toleransi agar tetap ada. Dalam beberapa tahun lalu memang
banyak terjadi permasalahan tenntang toleransi akan tetapi tidak selamanya
intoleransi terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Faktanya
masih banyak sebagian masyakat yang masih mempunyai rasa toleransi terhadap
masayarakat lainnya yang mempunyai perbedaan seperti perbedaan etnis, suku,
budaya dan agama atau kepercayaan. Contohnya adalah terjaganya toleransi antar
umat beragama di sibolga sumatera utara, dalam kehidupan masyarakat sibolga
toleransi dalam kebhinekaan sangat diperlukan guna untuk menjaga rasa persatuan
yang telah tertanam sejak dulu sebelum kemerdekaan indonesia.
Peranan
masayarakat dalam menjaga dan melestarikan keberadaan toleransi yaitu dengan
cara menjalin hubungan atau silaturahmi secara baik Dan mengagendakan
pengamanan tempat peribadatan setiap ada acara keagamaan atau hari hari besar
agama. penjelasan tentang agenda pengamanan peribadatan yang telah di jadwalkan
yaitu ketika ada acara besar seperti perayaan natal sebagai hari besar
umat kristiani, maka umat agama lain ikut berperan dalam menjaga pelaksanaan
peribadatan.
Begitu
juga sebaliknya ketika umat islam merayakan hari hari besar islam seperti, hari
raya idul fitri dan ihari raya idul adha maka umat bergama kristen, budha dan
lainnya ikut serta menjaga pelakasanaan peribadatan. Kerukunan yang terjadi di
sibolga ini merupakan salah satu bentuk pelestarian rasa toleransi. selain
toleransi terhadap keragaman agama, masyarakat sibolga juga saling menghargai
perbedaan budaya yang ada di sibolga.
Bentuk pelestarian toleransi dalam
kebhinekaan di indonesia tidak juga dilakukan dari kalangan masyarakat saja
akan tetapi juga dilakukan oleh kelompok kelopok agamis seperti Nahdatul Ulama.
Nahdatul Ulama didirikan oleh K.H Hasyim Asyari yang merupakan salah satu tokoh
gerakan nasionalis. Nahdatul Ulama sangat memberikan peran yang sangat inklusif
terhadap agama lain. contohnya adalah agenda banser dalam menjaga dan
melancarkan proses hari besar umat kristen yaitu hari Natal.
Peran
banser dalam toleransi yang telah terealisasikan yaitu ikut serta melaksanakan
penjagaan hari raya natal bersama petugas wajib guna melancarkan peribadatan
umat kristiani. Peran ini sangatlah mencerminkan sifat sifat nasioanilsme yang
masih tertanam dalam ormas Nahdatul ulama. Rasa nasionalisme yang cinta akan
adanya bangsa ini juga merupakan salah satu unsur yang paling penting untuk
menjaga persatuan. Nahdatul ulama telah berusaha sejak dulu untuk menjaga tali
persatuan dengan cara menanamkan rasa toleransi yang tinggi antar umat
beragama.
Peran Nahdatul Ulama dalam melestarikan dan
menjaga tali persatuan di negara ini telah ada sejak sebelum kemederkaan.
Dimana para Ulama Nahdatul Ulama juga ikut serta dalam merumuskan kemerdekaan
negara indonesia. Selain peran ormas Nahdatul Ulama dalam melestarikan
toleransi, ada juga peran dari pemerintah daerah kota madiun yang secara
langsung mengagendakan sebuah acara sosialisasi peningkatan rasa solidaritas
dan ikatan sosial di kalangan masyarakat dan tokoh masyarakat yang
diselenggarakan oleh badan kesatuan bangsa dan politik.
Sosialisasi
ini mengundang 600 tamu undang yang terdiri dari Ketua LPMK Se-Kota Madiun,
Ketua tim penggerak PKK dan Ketua Pokja I-IV PKK kecamatan maupun kelurahan,
Ketua KIM, pengurus takmir masjid dan mushola, tokoh agama, ketua ikatan
pekerja sosial masyarakat, serta ketua karang taruna se Kota
Madiun. Tujuan adanya sosialisasi ini adalah meningkatkan budaya toleran
dikalangan masyarakat terhadap perbedaan, kepedulian sosial dan gotong royong
untuk mewujudkan rakyat yang sejahtera. Dengan adanya pelestarian budaya
toleran diharapkan dapat menjadi contoh bagi semua kalangan masyarakat,
kolompok dan pemerintah agar dapat juga melestarikan budaya toleran sehingga
dapat mencapai cita cita dalam tujuan toleransi yaitu kedamaian.
Itulah
sedikit banyak tentang toleransi yang saya ketahui dan saya dapatkan dari
berbagai sumber yang insya allah terpercaya. Semoga kita sebagai warga
Indonesia bisa menghargai mulai dari ras etnis dan apapun itu dan semoga kita bisa saling jaga sikap toleransi agar
bangsa ini semakin aman untuk kita.